isahcahyani modul pembelajaran bahasa indonesia kementerian agama republik indonesia
Kelompokyang mengikuti latihan beban lima macam rata-rata dapat memelihara kepadatan tulangnya pada daerah pinggul dan punggung, sedangkan yang tidak mengikuti latihan kepadatan tulangnya menurun (www.indonesia.nl, 2004). Program latihan yang baik harus dilaksanakan hati-hati dan progresif. Pada permulaan
Lakukansatu latihan pada satu waktu, angkat beban yang sama sebanyak 10 kali selama 10 set. Setiap minggu, cobalah untuk menambah jumlah beban sedikit, sehingga kamu bisa lebih kuat setiap kali kamu melakukannya. Prinsip dasar latihan beban. Untuk hasil terbaik, pertimbangkan beberapa prinsip dasar latihan beban berikut ini:
cash. Seseorang yang akan meningkatkan kemampuan kondisi fisik, apalagi pelatih cabang olahraga dalam merencanakan program latihan kondisi fisik harus mengetahui faktor fisik yang memengaruhi perkembangan kondisi fisik dan prestasi atlet sebagai individu dan efek terhadap latihan yang diberikan. Agar program latihan kondisi fisik berjalan efektif, maka secara individu, atlet dan pelatih harus memperhatikan prinsip-prinsip latihan yang dapat digunakan sebagai tuntunan. Ada beberapa prinsip dasar program latihan yang perlu diperhatikan, yaitu1. Prinsip Beban Berlebih The Overload PrinciplesPrinsip pembebanan berlebih adalah penerapan pembebanan latihan yang semakin hari semakin meningkat, dengan kata lain pembebanan diberikan melebihi yang dapat dilakukan saat itu. Untuk mendapatkan efek latihan yang baik, maka organ tubuh harus diberi beban melebihi beban yang biasanya diterima dalam aktivitas sehari-hari. Beban yang diterima bersifat individual, tetapi pada prinsipnya diberi beban mendekati submaksimal hingga beban submaksimalnya. Prinsip beban berlebih dapat meningkatkan penampilan secara umum Brooks dan Fahey, 1984; Fox, 1988. Prinsip pembebanan berlebih atau lebih dikenal dengan overload principle banyak disarankan oleh beberapa ahli sehingga prinsip ini merupakan prinsip yang mendasar dari prinsip-prinsip latihan. Prinsip ini menjelaskan bahwa kemajuan prestasi seseorang merupakan akibat langsung dari jumlah dan kualitas kerja yang dicapainya dalam latihan. Latihan yang dijalankan mulai awal berlatih sampai mencapai prestasi, beban kerja dalam latihannya ditingkatkan secara bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan fisiologis dan psikologis setiap individu. Sistem faali tubuh akan memberi respons terhadap rangsangan yang tepat, rangsangan yang diterima tubuh berulang-ulang akan menimbulkan adaptasi. Apabila adaptasi terjadi tubuh telah terbiasa dengan beban tersebut, maka tidak akan muncul peningkatan kapasitas lagi kecuali jika beban ditambah. Agar kemampuan fisik dan prestasi meningkat, harus berlatih dengan beban kerja yang lebih berat daripada yang mampu dilakukannya saat itu, atau dengan perkataan lain, senantiasa berusaha untuk berlatih dengan beban kerja yang ada di atas ambang rangsang kepekaannya threshold of sensitivity. Lebih jelas diuraikan dalam program Prinsip Beban Bertambah Principle of Progressive ResistanceSuatu prinsip peningkatan beban secara bertahap yang dilaksanakan di dalam suatu program latihan. Peningkatan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan beban, set, repetisi, frekuensi maupun lama latihan Fox, 1988; Bowers, 1992. Dalam meningkatkan beban Hakkinen 1993 mengemuka kan, bahwa peningkatan beban yang tidak sesuai atau sangat tinggi dapat menurunkan pengaktifan sistem Prinsip Latihan Berurutan The Principle of Arrangement Of ExerciseLatihan hendaknya dimulai dari kelompok otot yang besar kemudian baru pada otot yang lebih kecil. Bawers 1992 mengemukakan bahwa hal tersebut berdasarkan alasan otot kecil lebih cepat lelah;otot besar lebih mudah melakukan latihan secara berurutan pada kelompok otot yang sama, berilah jarak waktu yang cukup untuk periode pemulihan recovery.4. Prinsip Kekhususan The Principle of SpesificityHukum kekhususan adalah bahwa beban latihan yang alami menentukan efek latihan. Latihan harus secara khusus untuk efek yang diinginkan. Metode latihan yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan latihan. Beban latihan menjadi spesifik ketika itu memiliki rasio latihan beban terhadap latihan dan struktur pembebanan intensitas terhadap beban latihan yang tepat. Intensitas latihan adalah kualitas atau kesulitan beban latihan. Mengukur intensitas tergantung pada atribut khusus yang dikembangkan atau diteskan. Kecepatan berlari diukur dalam meter per detik m/dtk atau langkah per detik m/sec. Kekuatan diukur dalam pound, kilogram, atau ton. Lompat dan lempar diukur oleh tinggi, jarak, atau jumlah usaha. Intensitas usaha berdasarkan pada persentase usaha terbaik seseorang, seperti tergambar pada tabel berikut menurut Freeman, 1991 Tabel Intensitas pada Kekuatan dan Daya TahanBouchard 1975 mengemukakan āSetiap fungsi kualitas yang spesifik masing - masingnya memerlukan latihan yang spesifik".Sebelumnya Frederich 1969 menyatakan āJika atlet bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, atlet harus latihan kekuatan, jika atlet ingin mengembangkan daya tahan harus latihan daya tahan dan seterusnya". Fox 1992 mengemukakan, bahwa prinsip kekhususan mempunyai beberapa aspek, yaituSpesifik terhadap kelompok otot yang terhadap pola gerakan movement pattern, walaupun sistem energi utamanya predominant energy system sama, tetapi pola gerakannya energi utama predominan energy system sprinter berbeda dengan pelari merathon walaupun pola gerak serta kelompok otot yang terlibat sendi Joint-angkle. Sudut sendi harus diperhatikan khususnya pada latihan. Kalau latihan itu melibatkan satu sendi, maka tentukan sudut sendi sedemikian rupa, sehingga tidak melibatkan peranan sendi-sendi kontraksi. Perlu diketahui bahwa kekuatan yang dihasilkan dengan kontraksi isotonik akan berbeda hasilnya kalau ditest dengan kontraksi isometrik, kontraksi isometrik dan kontraksi isokinetik demikian sebaliknya. Karena itu kalau olahraga yang kita tangani memerlukan kontraksi isokinetik maka latihan yang kita berikan idealnya juga kontraksi Prinsip Individual the Principle of IndividualityFaktor individu harus diperhatikan, karena mereka pada dasarnya mempunyai karakteristik yang berbeda baik secara fisik maupun psikologis Bompa, 1990. Setiap individu adalah pribadi yang unik, meskipun setiap individu merespons latihan yang sama tetapi akan mendapatkan hasil yang berbeda. Penyebab perbedaan ini antara lain adalahPengalaman masa individu yang individu yang perilaku keluarga dan pelatih akan menjadi penyebab individu menjawab latihan yang sama dengan hasil yang - faktor perbedaan individu itu mencakupBakat kemampuan fisik dan mental setiap individu diwarisi dari kedua orangtuanya.\Kematangan tubuh yang muda masih bertumbuh dan berkembang, artinya pada mereka yang muda energi yang ada untuk latihan jumlahnya tidak sebanyak jumlah energi yang ada pada mereka yang usia pertumbuhan dan perkembangannya sudah adalah vital dan penting bagi atlet olahraga prestasi untuk mendapatkan makanan yang seimbang dengan kegiatan latihannya. Kalau nutrisi yang masuk tidak seimbang dengan kegiatan latihannya, hasil latihannya juga tidak akan dan pemulihan kalau kita melakukan program fisik yang panjang berlangsung lama atau acara pertandingan yang terpusat dan ketat, atlet membutuhkan istirahat dan tidur yang lebih lama dari yang biasanya. Mereka juga membutuhkn waktu yang lebih panjang untuk pemulihan, bahkan perlu diingat mungkin saja atlet A membutuhkan waktu pemulihan yang lebih panjang daripada atlet kondisi fisik setiap atlet akan datang ke tempat pelatihan dengan membawa tingkat kondisi fisik yang dan kecederaan kedua hal ini akan memengaruhi kesiapan atlet dalam melaksanakan dan menjawab latihan yang diberikan. Kalau salah satu atau kedua hal ini terjadi, sebaiknya diatasi sesegera Prinsip Pulih Asal RecoveryPemulihan mengembalikan kondisi tubuh pada keadaan sebelum aktivitas, bertujuan; pemulihan cadangan energi, membuang asam laktat dari darah dan otot, dan pemulihan cadangan oksigen Soekarman, 1991. Pemulihan merupakan adaptasi tubuh setelah berlatih selama periode latihan tertentu. Sesudah berlatih selama suatu periode latihan tertentu, bagian tubuh yang aktif, seperti otot, tendon dan ligamen membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap tekanan latihan. Tubuh akan melakukan penyesuaian secara perlahan dan bertahap. Jadi jika ada seseorang setelah latihan fisik atau pelatih yang berusaha mempercepat proses penyesuaian ini sebenarnya dia membawa atletnya ke kemungkinan terjadinya cedera atau olahraga seperti atlet dan pelatih seharusnya memulai proses penyesuaian pada atletnya dengan memberikan beban latihan sesuai dengan batas-batas kemampuan kondisi fisik. Peningkatan beban latihan disesuaikan dengan perkembangan kondisi fisik yang terjadi. Penyesuaian tubuh yang terjadi terlihat padaMembaiknya fungsi-fungsi peredaran darah, pernapasan dan otot dan daya tahan kekuatan otot yang lebih tendon dan ligamen yang lebih latihan yang Prinsip Kembali Asal The Principle of ReversibilityHasil peningkatan kualitas fisik akan menurun kembali apabila tidak dilakukan latihan dalam jangka waktu tertentu o1eh karena itu, kesinambungan suatu latihan dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting Hazeldine, 1989. Proses untuk mencapai jenjang prestasi puncak memerlukan waktu yang panjang dan perjuangan yang berat, sesuai yang dikemukakan Bompa 1990 sebagai berikutāTraining above everything, is a systematic athe letic activity of long duration, progressively and individually graded, aiming at modeling the humanās physiological and psychological functions to meet demanding tasksā.Berarti dari kutipan di atas, untuk mencapai prestasi puncak, latihan fisik harus secara teratur berkesinambungan dengan mengikuti suatu program yang sistematik progresif bersifat individual, serta menghasilkan rangsangan progresif terhadap fisiologis dan kembali asal, menganjurkan untuk melakukan latihan yang jelas tujuannya karena jika tidak dilakukan maka kemampuan fisik atau keterampilan itu tidak akan dimiliki. Adaptasi tubuh yang terjadi karena latihan keras yang dilakukan adalah contoh kasus reversibility. Artinya kemampuan keterampilan teknik atau kemampuan fisik akan hilang jika menghentikan aktivitas latihan. Jika menghentikan latihan selama 1/3 dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang sudah dimiliki saat ini, dapat dipastikan akan kehilangan apa yang selama ini sudah dicapai. Hal ini terjadi terutama pada kemampuan daya tahan. Kekuatan menurun dalam kurun waktu yang relatif lebih lama, tetapi latihan yang berkurang dapat mengakibatkan athropipengecilan otot. 8. Prinsip Variasi VariationSeseorang yang berlatih meningkatkan kemampuan fisik, atlet dan pelatih harus dapat menyiapkan latihan yang bervariasi dengan tujuan yang sama untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan latihan. Kemampuan ini penting agar motivasi dan rangsangan minat berlatih tetap tinggi. Adapun variasi latihan adalah sebagai berikutSesi latihan yang keras harus diikuti oleh sesi latihan yang mudah/ keras harus diikuti oleh istirahat dan yang berlangsung lama harus diikuti oleh sesi latihan yang berlangsung dengan intensitas tinggi diikuti oleh latihan yang memberikan di tempat latihan yang berbeda, pindah tempat latihan,Rencanakanlah pertandingan atlet dari/dengan berbagai aspek pelatih yang efektif anda harus bisa memvariasikan isi dan gaya melatih dalam sesi latihan dengan menyediakan kegiatan dan bentuk latihan yang menantang.
2. Pilih beban ringan terlebih dulu Sebagai pemula, mulailah dengan beban ringan yang mampu Anda angkat 8-12 repetisi dengan teknik yang benar. Selanjutnya Anda bisa melakukan dua set dengan 8-12 repetisi secara perlahan-lahan. 3. Susun program latihan Ada dua tujuan latihan angkat berat, yakni untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Untuk kesehatan, latihan hanya perlu Anda lakukan dalam satu set dengan 8-12 repetisi hingga tubuh kelelahan. Kondisi otot lelah menandakan beban sudah cukup berat bagi tubuh Anda. Sementara untuk kebugaran, latihan Anda lakukan dua set dengan 8-12 repetisi hingga tubuh kelelahan. Anda bisa beristirahat selama 30-90 detik sebelum melakukan set kedua. Pastikan juga Anda mengambil 4-5 detik untuk menyelesaikan satu pengulangan melalui rangkaian gerakan lengkap secara lambat dan terkendali. 4. Batasi durasi latihan Sebaiknya Anda membatasi durasi latihan selama 45 menit, termasuk saat melakukan latihan angkat beban dan beristirahat. Sesi latihan yang lebih lama mungkin tidak akan memberikan hasil yang signifikan, malah bisa meningkatkan risiko burnout dan kelelahan otot. 5. Peregangan Setelah berolahraga, jangan lupa melakukan pendinginan melalui beberapa teknik peregangan yang bertujuan untuk meningkatkan kelenturan tubuh, meredakan ketegangan otot, dan mengurangi risiko cedera. 6. Atur rutinitas Lakukan latihan angkat beban setidaknya dua kali per minggu untuk mendapatkan manfaat kekuatan dan kebugaran yang signifikan. Sisakan satu atau dua hari istirahat antarlatihan, hal ini memberikan waktu bagi otot untuk pulih sebelum latihan berikutnya. Setelah menguasai latihan angkat beban untuk pemula, kemajuan Anda tergantung dari tujuan yang hendak dicapai. Mungkin Anda memiliki masalah ketidakseimbangan otot, sehingga melakukan latihan ini untuk memperbaikinya dan menopang titik-titik lemah Anda. Jangan lupa untuk menambahkan beban sekitar 5 hingga 10 persen jika Anda sudah mulai terbiasa dengan latihan untuk pemula. Konsultasikan pada instruktur mengenai perubahan porsi latihan selama 6-8 minggu ke depan, maka Anda seharusnya akan mengalami kemajuan. Kesalahan umum saat latihan angkat beban Jika Anda melakukan kesalah saat latihan, hal ini bisa meningkatkan risiko cedera dan membuat manfaatnya jadi kurang efektif. Nah, beberapa kesalahan umum yang pemula lakukan saat berlatih angkat beban seperti di bawah ini. Penggunaan beban berlebihan dan terlalu dini. Hal ini akan membuat Anda menopang sesuatu yang lebih besar dari kapasitas kekuatan tubuh. Jika menahan beban yang lebih berat dari kemampuan, maka kondisi ini bisa meningkatkan potensi cedera dan mengurangi efektivitas kelompok otot yang Anda targetkan. Penggunaan beban yang terlalu ringan. Dalam artian menggunakan beban jauh di bawah kemampuan tubuh Anda, sehingga hal ini tidak akan memberikan pengaruh pada otot Anda. Sebaiknya lakukanlah dengan beban yang sesuai. Jika bisa bertahan untuk melakukan 30 repetisi dengan beban pertama, maka Anda dapat meningkatkan beban ini sebanyak 5 persen dari sebelumnya. Gerakan pengulangan yang terlalu cepat. Sulit bagi Anda mendapat manfaat latihan angkat beban apabila melakukannya terlalu cepat. Sebaiknya angkatlah beban dengan lambat dan terkendali. Hal ini juga berguna untuk mengurangi risiko trauma pada jaringan otot dan sendi Anda. Durasi istirahat yang kurang atau terlalu lama. Kedua kondisi ini dapat menjadi pembunuh latihan Anda. Waktu yang baik untuk beristirahat adalah antara 30-90 detik antarset dan 1-2 menit antarlatihan. Beberapa etiket latihan angkat beban di gym Latihan angkat beban bagi pemula umumnya menggunakan alat fitness di gym. Dalam penggunaannya, ada beberapa aturan yang harus Anda lakukan ketika menjalani latihan angkat berat seperti berikut ini. Selalu bawa dua buah handuk saat berlatih. Handuk pertama untuk mengelap alat, bangku, dan peralatan latihan sebelum Anda gunakan. Sementara handuk lainnya untuk menyeka keringat Anda. Pastikan untuk mengatur ulang semua berat pada alat dan mengganti semua dumbbell atau barbel yang Anda gunakan. Jangan beristirahat terlalu lama pada alat, karena orang lain mungkin menunggu giliran setelah Anda. Tinggalkan ponsel Anda di loker atau mobil. Kalaupun tidak, atur ponsel dalam mode diam agar tidak mengganggu aktivitas pengunjung gym lainnya. Angkat beban merupakan jenis latihan yang memiliki risiko cedera tinggi, sehingga pemula perlu pendampingan instruktur jika baru pertama kali mencoba. Konsultasikan dengan dokter Anda apabila memiliki gangguan kesehatan, seperti nyeri punggung atau gangguan otot dan sendi lainnya sebelum melakukan latihan ini.
Fisiologi Pembebanan Latihan otot untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya perlu menggunakan beban yang berupa berat badan sendiri atau beban yang berasal dari luar beban eksternal. Pemberian beban harus fisiologi yaitu yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap atlet yang akan menjalani pelatihan sesuai dengan tujuan pelatihan dan juga harus sesuai dengan cabang olahraganya. Oleh karena itu perlu dipahami fisiologi pembebanan agar pemberian beban dapat menjadi se-fisiologis mungkin dan selalu sesuai dengan keadaan baru yang merupakan hasil pelatihan. Dengan demikian peningkatan beban latihan selalu berdasarkan fakta objektif jadi tidak berdasarkan kira-kira saja. Hubungan Antara Berat Beban dan Kemampuan Mengangkat UlangMasalah ini perlu diketahui dengan baik oleh karena dengan memahami fisiologi pembebanan kemungkinan terjadinya cedera pada latihan dengan beban menjadi sangat minim. Prinsip dasar penerapannya pada pelatihan otot adalah Repetisi Maksimal RM. Dengan memahami fisiologi pembebanan maka menentukan beban luar pada pelatihan otot dapat dilakukan secara tepat tanpa perlu dengan mencoba-coba. Hubungan antara berat beban dan kemampuan mengangkat ulang hakekatnya adalah pemahaman mengenai hubungan antara kemampuan anaerobik dengan kemampuan aerobik dan/atau pemahaman mengenai hubungan antara intensitas dengan durasi, pada penampilannya yang maksimal. Hubungan itu adalah sebagai berikutMakin berat bebannya, makin sedikit angkatan ulang yang dapat dilakukan sehingga pada beban super maksimal tak satu kali pun beban itu dapat ringan bebannya, makin banyak angkatan ulang yang dapat dilakukannya, sehingga pada beban nol secara teoritis angkatan ulang dapat dilakukan tak terhingga. Dari uraian tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa Untuk memperoleh peningkatan kekuatan dan daya tahan statis maka beban luar untuk latihan harus "cukup berat" sehingga pengulangan kontraksi otot menjadi sedikit sedikit mungkin. Untuk memperoleh peningkatan daya tahan dinamis maka beban luar untuk latihan harus "cukup ringan" sehingga pengulangan kontraksi otot menjadi sebanyak mungkin. Pernyataan tersebut di atas adalah pernyataan yang bersifat kualitatif. Pernyataan tersebut harus diubah menjadi pernyataan kuantitatif agar dapat diterapkan pada pelatihan otot. Oleh karena itu perlu ada cara bagaimana menentukan beban yang cukup ringan atau cukup berat itu. Untuk menjelaskan hal itu perlu ditinjau lagi masalah latihan otot tetapi dari sisi lain. Latihan otot diperlukan untuk dapat mengembangkan mutu tinggi sesuatu cabang olahraga atau karya jasmaniah lainnya. Besar peran otot tergantung pada macam cabang olahraganya. Karena itu peran otot dan dengan sendirinya juga latihannya tergantung pula pada otot itu sendiri secara keseluruhan mempunyai 2 kutub, kutub yang satu yaitu latihan otot untuk memperoleh peningkatan kekuatan dan daya tahan statis kemampuan anaerobik, kutub yang lainnya yaitu latihan otot untuk memperoleh peningkatan daya tahan dinamis kemampuan aerobik. Dalam hubungan dengan beban luar untuk latihan, maka kutub yang pertama berhubungan dengan beban luar yang berat, sedangkan kutub yang lain berhubungan dengan beban luar yang ringan antara kedua kutub itu terdapat gabungan antara kebutuhan akan kekuatan + daya tahan statis dengan kebutuhan akan daya tahan dinamis pada kadar yang berbeda-beda. Secara grafik hubungan itu adalah sebagai berikutGrafik Menunjukkan 3 halHubungan berat beban dengan kemampuan mengangkat kemampuan aerobik dengan kemampuan intensitas dengan durasi Dalam kaitan dengan bahasan tersebut diatas maka beban luar untuk latihan otot dibagi dalam tiga daerah beban yaituBeban dalam daerah 1/3 atas maksimal adalah untuk latihan kekuatan daya tahan statis,Beban dalam daerah 1/3 bawah minimal adalah untuk latihan daya tahan dinamis,Beban dalam daerah 1/3 tengah adalah untuk latihan gabungan antara kedua hal tersebut di atas Tentu saja lebih dahulu harus diukur kekuatan maksimal dari otot-otot yang akan dilatih sebelum dapat membaginya dalam 3 daerah beban termaksud di atas. Dalam pengertian repetisi maksimal RM, kekuatan maksimal adalah 1 satu RM yaitu beban yang hanya dapat diangkat dan dengan 1 kali pengulangan. Dengan adanya penerapan beban secara demikian, maka pemberian beban luar untuk latihan otot dapat ditentukan secara objektif, tidak berdasarkan kira-kira. Secara periodik kekuatan maksimal 1 RM otot-otot yang dilatih harus diukur kembali agar beban latihan selalu dapat disesuaikan lagi dengan kondisi kekuatan yang baru. Sebagai contoh misalnya hendak melatih otot-otot lengan setelah diukur kekuatan maksimal sekelompok otot-otot yang diperlukan untuk gerakan tertentu sesuatu cabang olahraga, maka misalnya untukgulat, maka pelatihan tentu harus mempergunakan beban pada daerah 1/3 atas maksimal karena kebutuhan akan kekuatan dan daya tahan statis sangat Smash, maka pelatihan tentu harus menggunakan beban pada daerah 1/3 bawah minimal karena kebutuhan akan daya tahan dinamis yang lebih dominan, yaitu untuk dapat melakukan smash secara maka latihan tentu harus mempergunakan beban 1/3 tengah karena kebutuhan akan daya tahan dinamis maupun kekuatan dan daya tahan statisnya kurang-lebih seimbang. Petinju harus mampu meninju dengan keras faktor kekuatan/anaerobik dan berulang-ulang faktor daya tahan dinamis/aerobik. Sebagai alternatif dari penggunaan beban di 1/3 tengah ialah pelatihan dengan mempergunakan beban 1/3 atas dan 1/3 bawah secara proporsional. Dengan lebih dahulu menentukan kekuatan maksimal dari sekelompok otot-otot serta macam perannya dalam cabang olahraga yang bersangkutan, maka pembebanan luar untuk pelatihan otot dapat ditentukan secara lebih tepat berdasarkan atas adanya pembagian dalam 3 daerah beban dengan cara itu pembebanan luar pelatihan otot selalu dapat disesuaikan lagi dengan meningkatnya kemampuan fungsional otot yang telah diperoleh. Dengan cara demikian maka penambahan beban latihan selalu dapat ditetapkan secara akurat dan Daya Dalam Otot Olahdaya OtotPembentukan daya energi dalam otot selalu dimulai dengan olahdaya anaerobik untuk terjadinya gerak kontraksi dan diikuti dengan olahdaya aerobik pada waktu olahdaya anaerobik diwujudkan dalam;Besar ketegangan pada ketegangan itu dipertahankan. Sedangkan besar olahdaya aerobik yang mengikuti tergantung pada;Besar olahdaya anaerobik yang menciptakan keadaan aerobik dalam otot. Pada keadaan istirahat olahdaya anaerobik dan olahdaya aerobik adalah dalam keadaan seimbang dan berada pada tingkat yang rendah keadaan istirahat.Pada kontraksi isometrik dengan ketegangan yang besar dan dipertahankan dalam waktu yang lama selama mungkin terjadi olahdaya anaerobik yang besar yang tidak dapat diimbangi oleh olahdaya aerobik, oleh karena dengan adanya kontraksi isometrik pembuluh darah di dalam otot terjepit sehingga aliran darah terhambat dan dengan demikian pasokan O2 tidak dapat mencapai sel-sel otot yang sedang aktif secara adekuat. Oleh karena itu olahdaya aerobik hanya berlangsung singkat yaitu selama masih ada sisa-sisa O2 yang masih berada dalam jaringan otot yang bersangkutan. Olahdaya aerobik yang normal baru akan terjadi nanti bila otot-otot telah relaksasi dan diperlukan waktu yang relatif panjang untuk terjadinya kembali keadaan seimbang antara olahdaya anaerobik dan olah daya kontraksi isotonik dengan ketegangan yang rendah dalam waktu yang singkat maka olahdaya anaerobik yang terjadi adalah kecil sehingga keadaan aerobik dalam otot selalu dapat mengimbangi olahdaya anaerobik yang terjadi sebelumnya. Akan tetapi bila kontraksi isotonik itu diulang dengan frekuensi yang makin lama makin cepat maka akhirnya akan terjadi keadaan komulatif, sehingga jumlah olahdaya anaerobik yang semakin besar tidak dapat diimbangi oleh keadaan aerobik yang terdapat atau berhasil diciptakan dalam otot. Dengan demikian akan terjadi olehdaya relatif anaerobik, akan tetapi keadaannya masih tetap lebih aerobik dibandingkan terhadap konsentrasi isometrik dengan ketegangan tinggi yang dipertahankan selama mungkin. Keadaan aerobik terjadi akibat menjadi aktifnya mekanisme pompa otot pompa Vena yang sering juga disebut sebagai "jantung perifer". Fakta Yang Berhubungan Dengan Latihan BebanUntuk menambah kekuatannya, orang awam pun tidak akan menggunakan beban yang ringan, secara naluriah mereka akan memilih beban yang berat, secara tidak sadar mereka telah menerapkan prinsip memanfaatkan komponen kontraksi isometrik yang lebih panjang dan pemakaian beban didaerah 1/3 atas maksimal.Laboratorium Muller di Jerman, melaporkan bahwa hasil terbaik untuk meningkatkan kekuatan otot diperoleh melalui ; kontraksi isometrik, sehari hanya sekali, menggunakan kekuatan 2/3 maksimal, dipertahankan selama 6 angkatan berat satu angkatan hanya memerlukan waktu beberapa detik saja; Press 4,12 detik, Snatch 3,48 detik, dan Clean & Jerk 3,30 latihannya dapat berkisar antara 1-2 jam, kalau dalam waktu itu atlet yang bersangkutan melakukan 20 kali angkatan maka waktu yang sesungguhnya untuk mengangkat hanyalah berkisar antara satu sampai satu setengah menit saja dari jadwal latihan yang 1-2 jam tersebut di atas.
beban yang digunakan dalam setiap latihan disebut